Teknologi NFT vs DFT: Mengapa Bhakti Alam Memilih DFT?
Teknologi NFT vs DFT memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum menentukan pilihan terbaik untuk digunakan. Khususnya, kita akan melihat Mengapa Bhakti Alam memilih DFT dibandingkan dengan NFT.
Perbandingan NFT vs DFT
Pada dasarnya, baik NFT maupun DFT adalah metode yang efektif dalam hidroponik. Namun, terdapat peredaan yang menonjol diantara kedua teknik ini. Yaitu pada cara masing-masing teknik menyediakan nutrisi pada tanaman.
NFT (Nutrient Film Technique)
NFT bekerja dengan mengalirkan larutan nutrisi secara tipis (2 sampai 3 mm) di dasar saluran (gully) sehingga akar tanaman hanya terkena lapisan nutrisi seperti “film”. Dengan cara ini, akar tanaman mendapat nutrisi secara berkelanjutan dan efisien.
Teknik ini sangat efektif dalam menghemat air dan nutrisi karena larutan yang tidak terserap oleh akar akan kembali ke tangki penyimpanan untuk diresirkulasi.
Sistem NFT Cocok digunakan pada tanaman yang berakar pendek. Misalnya seperti selada basil dan sebagainya. Meskipun demikian, metode NFT memiliki kekurangan yang lumayan besar karena sangat bergantung pada aliran larutan yang kontinu.
Apabila terjadi gangguan seperti pemadaman listrik tau pompa yang rusak tanaman dapat mengalami dehidrasi dengan cepat yang dapat merusak tanaman.
Selain itu, akar tanaman yang tidak mendapatkan cukup oksigen juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman secara optimal.
DFT (Deep Flow Technique)
DFT atau Deep Flow Technique beroperasi dengan cara merendam sebagian akar tanaman dalam larutan nutrisi dengan kedalaman mencapai sekitar 4 hingga 6 cm di dalam saluran. Sistem ini memungkinkan akar tanaman mendapatkan akses konstan ke nutrisi dan oksigen.
Larutan nutrisi mengalir dengan stabil serta memiliki kedalaman yang cukup, memberikan ruang optimal bagi pertumbuhan akar.
Deep Flow Technique sangat cocok untuk berbagai sayuran daun seperti selada, pakcoy, kangkung dan tanaman berakar panjang lainnya. Metode DFT dikenal akan stabilitasnya yang tinggi. Contohnya ketika terjadi gangguan, tanaman masih memiliki cukup waktu untuk mendapatkan nutrisi dan air yang diperlukan.
Hal ini sangat diperlukan memastikan pertumbuhan tanaman yang stabil. Lebih jauh lagi, teknik ini mengurangi risiko tanaman mengalami dehidrasi bahkan jika terjadi pemadaman listrik atau kegagalan pompa.
Meskipun begitu, DFT memerlukan biaya awal yang lebih tinggi karena memerlukan lebih banyak bahan. Misalnya seperti pompa dan wadah yang lebih besar untuk konsumsi air dan nutrisi lebih tinggi.
Bhakti Alam memilih DFT untuk adaptasinya terhadap iklim Pasuruan yang cenderung tinggi. Dalam situasi ini, kestabilan aliran nutrisi dalam DFT membantu mengurangi resiko tanaman kekeringan atau terlalu panas.
Alasan Bhakti Alam Memilih DFT
Di sisi lain, NFT yang terlalu bergantung pada aliran terus-menerus dirasa tidak cukup stabil untuk kebutuhan jangka panjang Bhakti Alam. Oleh karena itu, Bhakti Alam lebih memilih DFT yang konsisten bagi produksi sayuran mereka.
Yang paling penting alasan Bhakti Alam memilih DFT yaitu karena metode ini memberikan jaminan lebih terkait minimnya resiko dehidrasi dan gagal panen.
Rasakan Sensasi Memetik Sayuran Secara Langsung di Greenhouse Hidroponik Bhakti Alam

Bhakti Alam menawarkan pengalaman unik bagi untuk komunitas, yaitu self-harvesting di greenhouse mereka. Dengan harga Rp 6.000 per pot, ini sangat terjangkau.
Konsumen dapat memetik sayur siap panen seperti selada, pakcoy, atau kangkung secara mandiri untuk memastikan kesegaran maksimal.
Begitu juga, teknik ini mengajarkan konsumen lebih jauh tentang proses menanam dan pentingnya metode hidroponik yang digunakan.
Di greenhouse ini, pengunjung dapat melihat langsung bagaimana DFT mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih stabil. Dengan begitu, harga sayur yang kompetitif tetap dapat memberikan produk berkualitas tinggi.
Komunitas yang tertarik bisa datang kapan saja untuk menikmati pengalaman pemetikan langsung ini. Harga yang hemat dan pengalaman edukatif menjadikannya lebih menarik bagi berbagai kalangan.
Demi kenyataan ini, Bhakti Alam siap membuka kesempatan bagi Anda dan komunitas untuk lebih mengenal hidroponik.
Penutup
Mana yang terbaik diantara Teknologi NFT vs DFT? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Namun kebutuhan penggunaan bisa menjadi penentu harus memilih yang mana.
Referensi
- https://www.agritechtomorrow.com/article/2020/08/how-deep-flow-technique-dft-hydroponic-systems-work/12311/
- https://puregreensaz.com/blog/benefits-of-deep-flow-technique-dft/
- https://farmee.id/sistem-dft-pada-hidroponik/
- https://hydroplanner.com/blog/hydroponic-nutrient-film-technique-nft#
- https://puregreensaz.com/blog/nutrient-film-technique/
- https://hidroponikpedia.com/5-macam-sistem-hidroponik/
Kunjungi Bhakti Alam sekarang juga, dan rasakan keseruan belajar budidaya hingga panen langsung sayuran hidroponik yang segar!